Surakarta 10/01/10
hoiii...lama tak mengisii blog..hohoo...abisnya g sempet boiii..blm ada yg seru juga buat dicritain selain berburu prof dan beberapa kebodohan seperti lupa mencolokkan charger laptop sampe paanik ngirain laptopnya dah rusak kebututan..atau pake ID RS Banyumas di RS Sardjito sampe diliatin ma pasiennyaa...biasaa ajaa kan..hm2...tapii,,hari ini saya mengikuti hal seruu...
untuk pertama kalinyaa,,saya mengikuti prosesi ruwatan!tapii bukan sayaaa yang di ruwaatt....
Jadi,,apaa itu ruwataan???
Ruwat juga sering diartikan sebagai upaya untuk mengatasi atau menghindarkan sesuatu kesulitan (batin) yang mungkin akan diterima seseorang di dalam mengarungi kehidupannya. Ruwatan biasanya selalu diikuti dengan pertunjukan wayang kulit yang mengambil lakon tertentu (misalnya Murwakala atau Sudamala).
Munculnya Ruwatan juga disebabkan oleh adanya keyakinan bahwa manusia yang dianggap cacad keberadaannya (karena kelahirannya atau kesalahannya dalam berperilaku) perlu “ditempatkan” atau dikembalikan dalam tata kosmis yang benar agar perjalanan hidupnya menjadi lebih tenang, tenteram, sehat, sejahtera, dan bahagia. Orang yang dianggap cacad karena kelahiran dan juga karena kesalahannya dalam bertindak dalam masyarakat Jawa disebut sebagai wong sukerta. Dalam keyakinan Jawa wong sukerta ini kalau tidak diruwat akan menjadi mangsa Batara Kala.
Batara Kala adalah putra Batara Guru yang lahir karena nafsu yang tidak terkendalikan. Ceritanya, waktu itu Batara Guru dan Dewi Uma sedang bercengkerama dengan menaiki seekor lembu melintas di atas samudera. Tiba-tiba hasrat seksual Batara Guru timbul. Ia ingin menyetubuhi istrinya di atsa punggung Lembu Andini. Dewi Uma menolaknya. Akhirnya sperma Batara Guru pun terjatuh ke tengah samudera. Sperma ini kemudian menjelma menjadi raksasa yang dikenal bernama Batara Kala. Sperma yang jatuh tidak pada tempatnya ini dalam bahasa Jawa disebut sebagai kama salah kendhang gemulung. Jadi Batara Kala ini merupakan perwujudkan dari kama lsebagai wong sukerta ini ternyata memiliki beberapa versi pula. Salah satu versi menyatakan bawah golongan wong sukerta ada 19 jenis, ada pula sumber yang menyatakan bahwa jenis wong sukerta ada 60 macam, 147, 136, dan sebagainya.
jadii,,siapa sajaa wong sukerta ituu???
jengjeeengjeeng....
1. Ontang-Anting, yaitu anak tunggal laki-laki atau perempuan.
2. Uger-Uger Lawang, yaitu dua orang anak yang kedua-duanya laki-laki dengan catatan tidak anak yang meninggal.
3. Sendhang Kapit Pancuran, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu laki-laki sedang anak yang ke 2 perempuan.
4. Pancuran Kapit Sendhang, yaitu 3 orang anak, yang sulung dan yang bungsu perempuan sedang anak yang ke 2 laki-laki.
5. Anak Bungkus, yaitu anak yang ketika lahirnya masih terbungkus oleh selaput pembungkus bayi ( placenta ).
6. Anak Kembar, yaitu dua orang kembar putra atau kembar putri atau kembar "dampit" yaitu seorang laki-laki dan seorang perempuan ( yang lahir pada saat bersamaan ) .
7. Kembang Sepasang, yaitu sepasang bunga yaitu dua orang anak yang kedua-duanya perempuan.
8. Kendhana-Kendhini, yaitu dua orang anak sekandung terdiri dari seorang laki-laki dan seorang perempuan.
9. Saramba, yaitu 4 orang anak yang semuanya laki-laki.
10. Srimpi, yaitu 4 orang anak yang semuanya perempuan.
11. Mancalaputra atau Pandawa, yaitu 5 orang anakyang semuanya laki-laki.
12. Mancalaputri, yaitu 5 orang anak yang semuanya perempuan.
13. Pipilan, yaitu 5 orang anak yang terdiri dari 4 orang anak perempuan dan 1 orang anak laki-laki.
14. Padangan, yaitu 5 orang anak yang terdiri dari 4 orang laki-laki dan 1 orang anak perempuan.
15. Julung Pujud, yaitu anak yang lahir saat matahari terbenam.
16. Julung Wangi, yaitu anak yang lahir bersamaan dengan terbitnya matahari.
17. Julung Sungsang, yaitu anak yang lahir tepat jam 12 siang.
18. Tiba Ungker, yaitu anak yang lahir, kemudian meninggal.
19. Jempina, yaitu anak yang baru berumur 7 bulan dalam kandungan sudah lahir.
20. Tiba Sampir, yaitu anak yang lahir berkalung usus.
21. Margana, yaitu anak yang lahir dalam perjalanan.
22. Wahana, yaitu anak yang lahir dihalaman atau pekarangan rumah.
23. Siwah atau Salewah, yaitu anak yang dilahirkan dengan memiliki kulit dua macem warna, misalnya hitam dan putih.
24. Bule, yaitu anak yang dilahirkan berkulit dan berambut putih " bule ".
25. Kresna, yaitu anak yang dilahirkan memiliki kulit hitam.
26. Walika, yaitu anak yang dilahirkan berwujud bajang atau kerdil.
27. Wungkuk, yaitu anak yang dilahirkan dengan punggung bengkok.
28. Dengkak, yaitu anak yang dilahirkan dengan punggung menonjol, seperti punggung onta .
29. Wujil, yaitu anak yang lahir dengan badan cebol atau pendek.
30. Lawang Menga, yaitu anak yang dilahirkan bersamaan keluarnya " Candikala " yaitu ketika warna langit merah kekuning-kuningan.
31. Made, yaitu anak yang lahir tanpa alas ( tikar ).
32. Orang yang ketika menanak nasi, merobohkan " Dandhang " ( tempat menanak nasi ).
33. Memecahkan " Pipisan " dan mematahkan " Gandik " ( alat landasan dan batu penggiling untuk menghaluskan ramu-ramuan obat tradisional).
34. Orang yang bertempat tinggal di dalam rumah yang tak ada " tutup keyongnya ".
35. Orang tidur di atas kasur tanpa sprei ( penutup kasur ).
36. Orang yang membuat pepajangan atau dekorasi tanpa samir atau daun pisang.
37. Orang yang memiliki lumbung atau gudang tempat penyimpanan padi dan kopra tanpa diberi alas dan atap.
38. Orang yang menempatkan barang di suatu tempat ( dandhang - misalnya ) tanpa ada tutupnya.
39. Orang yang membuat kutu masih hidup.
40. Orang yang berdiri ditengah-tengah pintu.
41. Orang yang duduk didepan ( ambang ) pintu.
42. Orang yang selalu bertopang dagu.
43. Orang yang gemar membakar kulit bawang.
44. Orang yang mengadu suatu wadah atau tempat ( misalnya dandhang diadu dengan dandhang ).
45. Orang yang senang membakar rambut.
46. Orang yang senang membakar tikar dengan bambu ( galar ).
47. Orang yang senang membakar kayu pohon " kelor ".
48. Orang yang senang membakar tulang.
49. Orang yang senang menyapu sampah tanpa dibuang atau dibakar sekaligus .
50. Orang yang suka membuang garam.
51. Orang yang senang membuang sampah lewat jendela.
52. Orang yang senang membuang sampah atau kotoran dibawah ( dikolong ) tempat tidur.
53. Orang yang tidur pada waktu matahari terbit .
54. Orang yang tidur pada waktu matahari terbenam ( wayah surup ).
55. Orang yang memanjat pohon disiang hari bolong atau jam 12 siang ( wayah bedhug ).
56. Orang yang tidur diwaktu siang hari bolong jam 12 siang.
57. Orang yang menanak nasi, kemuadian ditinggal pergi ketetangga.
58. Orang yang suka mengaku hak orang lain
59. Orang yang suka meninggalkan beras di dalam " lesung " ( tempat penumbuk nasi ).
60. Orang yang lengah, sehingga merobohkan jemuran " wijen " ( biji-bijian ).
nah,,daftar di atas adalah 60 jenis " Sukerta " menurut Kitab Manik Maya dan Pakem Pengruwatan Murwakala yaitu jenis-jenis manusia yang telah dijanjikan oleh Sang Hyang Betara Guru kepada Batara Kala untuk menjadi santapan atau makananya. Menurut meraka yang percaya, orang-orang yang tergolong di dalam kriteria tersebut di atas dapat menghindarkan diri dari malapetaka ( menjadi makanan Betara Kala ) tersebut, jika ia mempergelarkan wayangan atau ruwatan dengan cerita Murwakala.
hm2,,jadii,,ruwatan ituu salah satu budayaaa jawaaa..dan mnrt pandangan sayaa,,ruwatan masaal yg td dilakukan itu untuk mempertahankan budaya ituuu....
jadii,,ceritanya setela berbekal membaca sedikit artikel ttg ruwatan,,saya berangkat menuju tmpt prosesii di ISI Surakartaaa...kesan yang saya dapat: wow! inii to ruwatan tuu...seruuu sih,,pengalaman pertamaa jugaa..tarianny bagus bgt...yang nari ma yg maen gamelan anak2 ISI yan masi muda2..ternyata anak muda jaman sekarang masi ada yg suka mempelajari budaya jawaa..thx god!hohooo..tapii...lama bgt boiii wayangnyaa..3 jam lebii..mantabs!dalangnyaa aja 3..pake basa jawa yg tdk saya mengerti pulaa..kakii sampaaii bo**** kram tiada terkiraaa kebanyakan duduk dengan posisi duduk diantara 2 sujud (gara2 pae rok!damn!)...huhuhuuu...
jadii,,saran saiaa,,jika kalian datang ke acara ruwatan,,
1. pakailah celana,pakaian yang longgar..
2. bawa bantal klo perlu sebagai alas duduk...
3. bawa cemilan dan air minum yang cukup untuk menunjang kenyamanan anda menonton
4. bawa kamera atau handycam...bagus soalnyaaa ceremonialnyaa...
5. buat anda yang tidak bisa bahasa jawa alus,,bawa penerjemah!
6. pelajari dulu teori tt ruwatan dan cerita bhatara kala...jadi biar g dong kata2 si dalang,,kalian pada bisa ngepas2in adegan wayangnya ma prior knowledge!
hohooo..sekian dari sayaaa untuk hari inii..
btw,,buat maskuu yg abis di ruwat,,smoga jd org yg lebih baikk...olwes lov yuuu..hohohooo
manteb infonya mbak.
BalasHapushohooo..tengkiu..mau ruwatan juga?hohohoo
BalasHapus